Setelah sukses dengan Semnasdikmat 2016, prodi Pendidikan Matematika Unikama kembali mengadakan Semnasdikmat pada tanggal 7 Oktober 2017 dengan tema Learning Metamorphosis untuk Menjadikan Peserta Didik yang Dahsyat. Semnasdikmat kali ini terbilang istimewa karena dapat menghadirkan empat pembicara sekaligus yang memiliki kompetensi yang mumpuni di bidangnya masing-masing.
Pada sesi pertama, dihadirkan Drs. Dwiyono Iriyanto, M.M dan Dr. Hery Susanto, M.Si.. Drs. Dwiyono Iriyanto, M.M merupakan konsultan pendidikan dari Yogyakarta dan juga penulis buku Learning Metamorphosis: Hebat Gurunya, Dahsyat Muridnya yang diterbitkan oleh Penerbit Erlangga. Materi yang disampaikan oleh beliau mengenai Quantum Teacher. Harapannya, jadilah sebagai guru matematika yang diterima dan ditunggu-tunggu kedatangannya oleh para siswa.
Sesi ini dilanjutkan dengan paparan materi dari Dr. Hery Susanto, M.Si yang merupakan dosen di Universitas Negeri Malang dan juga salah satu tim pembina olimpiade matematika tingkat nasional. Beliau menyampaikan bahwa olimpiade matematika dapat dijadikan salah satu tolok ukur bagi sekolah dalam meningkatkan kualitas materi pembelajaran matematika. Alasan yang mendasarinya karena sekarang ini pembelajaran matematika di sekolah masih jauh dari materi yang diberikan pada saat olimpiade.
Sesi kedua diisi oleh dua alumnus Universitas Kanjuruhan Malang, yaitu Dr. Wisulah, M.Pd., kini aktif sebagai tutor MGMP Kabupaten Malang dan Drs. Sugiarto, M.Pd, seorang guru berprestasi di Kabupaten Probolinggo. Dr. Wisulah, M.Pd menyampaikan bahwa kebiasaan bernalar harus ditekankan pada setiap pembelajaran agar siswa mampu berpikir tidak hanya sesuai dengan materi yang disampaikan, tetapi juga dapat menyelesaikan dan memecahkan masalah matematika dengan menggunakan nalar. Oleh karena itu, guru dituntut untuk piawai membuat atau memilih permasalahan yang dijadikan sebagai tugas bagi siswa.
Materi terakhir, yaitu Tantangan Guru Matematika di Era Global disampikan oleh Drs. Sugiarto, M.Pd. Beliau menyampaikan bahwa seiring dengan kemajuan zaman, guru dituntut untuk dapat mengerti bahasa dan tindakan yang dilakukan oleh anak pada masa kini. Sebagai contoh, saat ini anak-anak telah mahir menggunakan gawai dalam kehidupan sehari-hari, sehingga guru pun dituntut untuk mampu memanfaatkan gawai tersebut untuk melakukan pembelajaran. Sebagai contoh, penggunaan media internet, email dan youtube sebagai media pembelajaran.
Acara Semnasdikmat ini diakhiri dengan foto bersama antara pejabat di lingkungan FST dan Prodi Pendidikan Matematika dengan seluruh pembicara.
Selamat dan Sukses bagi prodi Pendidikan Matematika Unikama atas terselenggaranya Semnasdikmat 2017.